Selasa, 19 Juni 2012

Manajemen Kerja

MANAJEMEN MODAL KERJA



A. Pendahuluan
Dewasa ini  pengolahan modal  kerja suatu perusahaan  sudah meliputi berbagai fungsi yang tidak sekedar atau terbatas pada pengelolaan investasi
perusahaan dalam bentuk aktiva lancar. Ada dua masalah pokok dalam working
capital management dari suatu perusahaan yaitu :
a.  Pengelolaan investasi perusahaan yang berupa aktiva lancar.
b.  Pengelolaan   penggunaan    hutang   lancar   atau   hutang    jangka   pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi beberapa aspek yang sering dijadikan
sebagai topik studi yang penting :
aSebahagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan yang berhubungan dengan modal kerja.
b.  Manajemen  modal   kerja  sangat  penting  bagi   perusahaan  yang  kecil.
Walaupun perusahaan ini dapat mengurangi investasi pada aktiva tetap dengan cara leasing, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas, piutang dan pesediaan.
c.  Adanya   hubungan    langsung    antara   pertumbuhan    penjualan    dengan kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar. Jika periode pengumpulan piutang adalah 30 hari dan penjualan kredit perhari adalah Rp.100.000,-, maka investasi               pada                piutang        dagang             Rp.3.000.000.     Jika        penjualan         perhari
meningkat,  maka investasi  padpiutang  juga  akameningkat  dan  juga membutuhkan penambahan persediaan dan mungkin juga pertambahan kas.
Jika   perusahaan    dapat   menahan    kas   sesuai   dengan   kebutuhan,
persediaan yang dibutuhkan untuk penjualan, mempertahankan piutang dagang sesuai dengan jumlah yang diperlukan untuk kebijaksanaan kredit yang optimum dan tidak menyimpan surat berharga, maka jumlah aktiva lancar yang sesuai dengan  prakiraan  yang  tepat  merupakan   jumlah  optimum  teoritis  untuk mencapai laba maksimum perusahaan.
Satu diantara manajemen modal kerja yang perlu mendapat perhatian yanlebih    penting          adalah manajemen          piutang.        Perusahaan                  umumnya
mempunyai piutang dagang karena melakukan penjualan barang dagangannya secara  kredit.  Semakin  besar  proporsi  dan  jumlapenjualan  kredit,  maka semakin besar pula piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan.
Pada beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal yang amat
penting, dan memerlukan analisis yang seksama, piutang harus dikelola dengan efisien. Karena dengan memiliki piutang dagang, perusahaan juga menanggung tambahan biaya.
Dalam mengelola piutang dagang ada 2 (dua) hal yang harus dianalisis
yaitu :
1. Kebijaksanaan Kredit dan Pengumpulan Piutang
2. Analisis untuk Para Langganan.
Kedua hal tersebut saling berkaitan. Kebijaksanaan kredit menyangkut trade off” antara laba yang diperoleh dengan penjualan yang menimbulkan piutang di satu pihak, dan biaya yang ditanggung karena memiliki piutang tersebut ditambah lagi adanya kemungkinan piutang itu tidak bisa dikumpulkan.

Analisa kredit terhadap para langganan menentukan tingkat resiko yang bersedia ditanggung     oleh                  perusahaan.            Sebaliknya   tingkat   resiko   itu   menentukan kecepatan piutang berputar, besarnya investasi pada piutang dan jumlah piutang yang tidak tertagih. Dengan demikian analisa kredit terhadap para langganan ini mempengaruhi pula kebijaksanaan kredit yang akan diambil perusahaan.
Besar kecilnya piutang yang dimiliki perusahaan, disamping dipengaruhi oleh  kondisi  perekonomian  pada  umumnya,  juga  dipengaruhi  oleh  kondisi
perekonomian pada umumnya, juga dipengaruhi oleh kebijaksanaan kredit yang
ditentukan oleh perusahaan. Sementara kondisi perekonomian pada umumnya tidak bisa dipengaruhi oleh manajer keuangan, tetapi kebijaksanaan perkreditan
jelas bisa ditentukan oleh perusahaan.
Pengelolaan piutang dagang yang efisien perlu menilai kebijaksanaan kredit ini dengan membandingkan antara resiko dan profitabilitas, yaitu harus
membandingkan antara besarnya tambahan resiko dengan besarnya tambahan laba jika kebijaksanaan kredit diubah menjadi lebih lunak / ringan.

B. Kebijaksanaan Kredit
Kebijaksanaan    kredit    adalah    suatu     kebijaksanaan    yang    perlu dipertimbangkan dalam memberi kredit kepada para langganan. Kebijaksanaan kredit yang baik harus membandingkan antara resiko dan profitabilitas. Apabila perusahaan menurunkan standar kreditnya, maka penjualan akan meningkat, yang berarti terjadi peningkatan piutang, dan ini akan membawa keuntungan yang besar. Tetapi dengan peningkatan piutang dagang ini berarti perusahaan harus menanggung beban investasi pada piutang yang makin besar, ditambah kemungkinan peningkatan piutang yang tidak bisa terkumpul.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kebijaksanaan kredit adalah :
a.  Standar Kredit
Penentuan standar kredit pada dasarnya merupakan trade off antara peningkatan penjualan, dan peningkatan resiko tidak terbayarnya piutang.
Apabila perusahaan menjalankan standar kredit yang sangat longgar, artinya
hampir setiap pembeli diperkenankan membeli dengan cara kredit, maka bisa diperkirakan  bahwa  penjualan  memang  akan  meningkat,  tetapi  proporsi
piutang piutang yang tidak terbayar akan meningkat pula. Secara ekonomis
pelonggaran standar kredit dibenarkan apabila penambahan biaya akibat peningkatan         piutang                    lebih       rendah atau       samdengan penambahan
keuntungan laba akibat pertambahan atau peningkatan penjualan. Biaya- biaya yang dianggap meningkat karena peningkatan piutang diantaranya adalah  opportunity  cost  yaitu  biaya  dana  yang  tertanam  pada  piutang
tersebut, dan juga biaya untuk bagian yang menangani penagihan piutang tersebut.
b.  Jangka Waktu Kredit
Cara  ini  ditempuh  dengan  memperpanjang  waktu  kredit  dengan harapan agar penjualan bisa meningkat. Karena yang ditingkatkan hanyalah
jangka waktu kredit, maka umumnya resiko tidak terbayarnya piutang tidak
banyak berubah. Misalkan semula jangka waktu kredit adalah 30 hari tanpa potongan, kemudian diperpanjang menjadi 45 hari, juga tanpa potongan.
Dengan perubahan ini diperkirakan penjualan akan naik 10%. Untuk menentukan apakah perubahan jangka waktu kredit bisa dibenarkan, maka kita harus melakukan perhitungan sebagai berikut :
1Hitung pertambahan keuntungan setelah ada kenaikan penjualan yaitu dengan cara mengkalikan laba perunit dengan pertambahan unit yang dijual.

2Hitung tingkat perputaran piutang setelah ada perubahan yaitu dengan cara membagi 360 dengan 45.
3Hitung  jumlah  piutang  yang  tertanam  dengan  cara  membagi  total penjualan       setelah                 ada        perubahan            kebijaksanaan    dengan    tingkat perputaran piutang.
4.  Hitung tambahan piutang
5Hitung tambahan Investasi pada piutang yaitu dengan cara mengalikan tambahan piutang dengan harga pokok penjualan.
6.  Hitung keuntungan yang disyaratkan dengan cara mengkalikan tambahan investasi pada piutang dengan tingkat bunga yang berlaku.
7Jika tambahan keuntungan (point a) lebih besar daripada keuntungan yang disyaratkan (pointf), maka kebijaksanaan kredit dengan mengubah jangka waktu kredit yang dibenarkan.
c.  Pemberian Potongan (Discount)
Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah pemberian potongan kepada para pembeli. Apabila syarat penjualan adalah 2/10, n/30, maka itu berarti bahwa perusahaan akan memberi diskon sebesar 2%, jika pembeli
membayar dalam jangka 10 hari setelah tanggal transaksi penjualan, dan batas  terakhir pembayaran adalah 30 hari. Perusahaan bisa memberikan tambahan  potongan  untuk  merangsang  para  pembeli  untuk  melakukan
pembelian, dan membayar lebih cepat.

2. Analisis Pelanggan
Setelah kita menentukan kebijaksanaan kredit yang akan meningkatkan laba, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam manajemen piutang
adalah   melakukan   analisis   terhadap   calon   pelanggan.    Evaluasi   terhadap
pelanggan ini merupakan hal yang sangat penting untuk mengatasi kemungkinan piutang  yang  tidak  dapat  ditagih.  Untuk  itu  perlu  langkah  mengumpulkan
informasi   lebih   dahulu   terhadap   calon   pelanggan   dan   menganalisi   calon pelanggan tersebut berdasarkan informasi yang kita terima.
Untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai para calon pelanggan,
perusahaan  memerlukan  danuntuk  keperluan  itu.  Untuk beberapa  piutang dagang yang berjumlah kecil, biaya yang dikeluarkan kemungkinan lebih banyak jika dibandingkan dengan keuntungan potensial dari piutang dagang tersebut. Jika hal ini yang dihadapi perusahaan, maka perusahaan harus puas dengan informasi yang terbatas yang dipakai sebagai dasar mengambil keputusan kredit.
Jika calon pelanggan adalah perusahaan yang relatif besar, maka sumber informasi utama dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Tetapi
sebahagian perusahaan tidak mau menunjukkan laporan keuangan kepada calon supplier mereka, dan jika hal itu terjadi, maka informasi mengenai calon pembeli seperti  ini  dapat kitperoleh  dari  perusahaan-perusahaan  lain  yanpernah berhubungan dengan mereka.
Untuk menggambarkan mengenai kebijaksanaan kredit, maka diberikan contoh berikut ini. PT. Wahyudi mempunyai penjualan tahunan sebesar Rp.72 juta, semuanya penjualan kredit. Harga jual produk Rp.20/unit, dengan biaya variabelnya sebelum pajak Rp. 15/unit. Dengan pelonggaran kredit diharapkan
penjualan  akan  meningkat  20%.  Tingkat  keuntungan  yang disyaratkan  20% sebelum  pajak. Rata-rata hari  pengumpulan piutansebelupelonggaran  1 bulan dan sesudahnya menjadi dua bulan. Dari data tersebut, coba anda analisa
apakah pelonggaran kredit itu bisa diterima.



Profitabilitas tambahan              = 720.000 unit x Rp.5        = Rp. 3.600.000
Tk piutang sebelum pelonggaran= Rp.72.000.000/12            = Rp. 6.000.000
Tk piutang setelah pelonggaran = Rp.86.400.000/6             = Rp.14.400.000
Tambahan Piutang                                                         = Rp. 8.400.000
Tambahan Investasi Piutang       = Rp. 8.400.000 x 0,75      = Rp. 6.300.000
Biaya Piutang                          = 0,2 x 6.300.000             = Rp. 1.260.000

Karena Tambahan keuntungan > dari biaya piutang, maka pelonggaran kredit bisa dilakukan.

print this page

Ditulis Oleh : HEALTH CARE MANAGERIAL COACH // 21.01
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Posting Terbaru

Cara Berbagi atau Sharing

Jika Anda ingin berbagi artikel dari Healthcare Managerial Coach, caranya mudah, tinggal gunakan tombol Share (Facebook), Tweet, dan +1(google plus). Cara lain silahkan tunjukkan website ini kepada teman Anda. Misalnya pasang link website ini di web/blog Anda.

Mohon tidak copy paste tanpa seijin tertulis pihak Healthcare Managerial Coach. Hargailah hasil karya orang lain.


Diberdayakan oleh Blogger.